All for Joomla All for Webmasters

Perkembangan Perusahaan Transportasi Online di Indonesia

Tidak hanya belanja saja yang bisa dilakukan secara online, namun berkat teknologi yang semakin canggih seperti saat ini membuat segala sesuatunya bisa dilakukan secara online. Secara tidak langsung teknologi tersebut juga membuat kehidupan manusia semakin mudah berkat hadirnya berbagai macam aplikasi yang ada saat ini. Salah satu contoh wujud nyata teknologi yang diaplikasikan ke dalam kehidupan manusia adalah adanya transportasi berbasis online.

Transportasi online di Indonesia ini memiliki perkembangan yang cukup signifikan dari waktu ke waktu, perkembangannya pun tidak selalu mulus namun sering diwarnai dengan pro dan kontra. Berikut ini adalah kilas balik perkembangan perusahaan transportasi online di Indonesia yang penting untuk Anda ketahui:

 

Kilas Balik Transportasi Online

Tahun 2015 ini menjadi masa yang fenomenal bagi perkembangan layanan transportasi online. Dalam rentang waktu 12 bulan saja, transportasi online seperti Go-Jek berkembang dari aplikasi mobile menjadi layanan transportasi yang besar. Go-Jek tersebut mendapatkan perlawanan yang sengit dari pihak GrabTaxi yang mengeluarkan layanan berupa GrabBike. Persaingan pun sangat sengit, ditambah lagi dengan masuknya layanan transportasi asal Amerika Serikat Uber yang mana hadir di tanah air sejak tahun 2014.

Di tahun 2016, persaingan ketiga startup tersebut semakin sengit. GrabTaxi kemudian berubah nama menjadi Grab dan berusaha agar bisa menyaingi Go-Jek. Terlebih lagi Grab juga menyediakan layanan pengantaran makanan. Tidak hanya itu saja, saat Go-Jek meluncurkan fitur pembayaran Go-PAY, Grab juga meluncurkan fitur yang serupa diberikan nama GrabPay Credits.

Uber kemudian juga memanaskan persaingan dengan menghadirkan UberMotor agar bisa bersaing dengan GrabBike dan juga Go-Jek. Kedua transportasi itu pun memberikan serangan balasan dengan memberikan layanan Go-Car dan juga GrabCar tepat seminggu setelah Uber meluncurkan UberMotor. Tentu persaingan ketiganya bertambah sengit.

 

Mendapatkan Tekanan

Sudah dikatakan sebelumnya bahwa perkembangan transportasi berbasis online tersebut tidak selamanya mulus. Di tahun 2016 ribuan pengemudi angkutan umum konvensional merasa bahwa pendapatan menurun setelah hadir transportasi online tersebut, mereka kemudian melakukan demo. Masa yang di dominasi oleh pengemudi taksi online tersebut memaksa agar pemerintah bisa mengambil sikap.  Justru di akhir tahun 2016 taksi yang sebelumnya menentang layanan transportasi online mengubah sikap. Mereka menganggapnya transportasi online tersebut menjadi sebuah kesempatan sehingga mereka menjalin kerja sama dengan mereka. Hal tersebut ditunjukkan adanya kerja sama yang dilakukan oleh BLUE Bird dengan Go-Jek, Express Group dengan Uber sehingga melalui aplikasi tersebut Anda bisa memesan armada taksi. Tantangan tidak hanya sampai di situ, di akhir tahun 2016 Go-Jek dan Grab di demo oleh mitra pengemudi mereka sendiri yang mengatakan bahwa pendapatan yang mereka dapatkan terlalu kecil.

 

Layanan yang Beragam

Sejak tahun 2016 tersebut, perusahaan transportasi berbasis online menghadirkan berbagai macam layanan unik. Keperkasaan ketiga transportasi online tersebut pun menggeser kesuksesan Blue-Jek, TopJek, dan LadyJek yang saat ini mereka lebih fokus ke bidang logistik. Ketiga transportasi online tersebut pun terus berinovasi dengan memberikan layanan yang unik dan menarik. Layanan unik yang diberikan adalah Go-Clean dan Go-Massage. Mereka juga memberikan layanan terbaru yang tidak kalah unik yaitu perbaikan dan juga pencucian kendaraan seperti Go-Auto, layanan isi pulsa atau Go-Pulsa, dan juga layanan pengiriman obat seperti Go-Med.

Perkembangan yang paling dirasakan adalah Grab mengubah pembayaran instan dengan menggunakan OVO, sedangkan Go-Jek masih tetap setia dengan Go-Pay nya. Yang membuat persaingan semakin sengit adalah Go-Jek berhasil mendapatkan pendanaan sebesar 7,3 triliun, kemudian di ikuti dengan Grab yang bisa mendapatkan pendanaan 10 triliun, kemudian ditambah dengan investasi dari perusahaan otomotif Honda. Uber juga mendapatkan beberapa pendanaan mulai dari Letterone Holdings, Morgan Stanley, sampai dengan  Public Investment Fund dari Saudi Arabia. Ketiga startup tersebut disebut sebagai startup unicorn yang berhasil mendapatkan pendanaan yang cukup besar.

Sebagai informasi, perusahaan yang bergerak di bidang layanan transportasi sebetulnya tidak terbatas hanya layanan antar jemput saja, melainkan ada juga yang memberikan layanan jual beli kendaraan bekas (Mobil88), lelang kendaraan (IBID)  hingga layanan rental mobil (TRAC), contohnya perusahaan SERA (SERASI AUTORAYA) dari ASTRA. Kehadiran layanan TRAC sebetulnya cukup membantu bagi para driver taksi online, pasalnya cukup banyak juga driver yang memanfaatkan layanan rental mobil untuk mendukung pekerjaannya sebagai driver taksi online.

Demikianlah perkembangan perusahaan transportasi online di Indonesia yang menarik untuk disimak, semoga informasi ini bermanfaat.

Leave a Reply